LAPORAN EMBRIOLOGI
OLEH :
KELOMPOK 3
NAMA NIM
TEGUH RIANDA 1202101010
AYU WANNISA 1202101010069
ANGGA PUTRA ADINATA 12021010100
CUT VELA RISQA H 1202101010066
SRI LUHUR SYASTARI 1202101010153
ATIKA AGUSTY 1202101010080
DONA AYU MURTI 1202101010106
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2012
BAB 1
PENDAHULUAN
Pengenalan Alat Kelamin Hewan Betina
1.1
Latar Belakang
Salah satu ciri-ciri makhluk hidup adalah berkembang biak. Dan pada proses perkembang biakannya selalu berhubungan dengan
sistem reproduksi. Reproduksi pada hewan terjadi dalam dua jenis yaitu
reproduksi aseksual dan reproduksi seksual. Reproduksi aseksual adalah
penciptaan individu baru yang semua gen nya berasal dari satu induk tanpa
peleburan telur dan sperma. Sedangkan reproduksi seksual adalah penciptaan
keturunan melalui peleburan gamet jantan dan betina untuk membentuk zigot.
Peleburan gamet (sperma dan ovum) disebut dengan fertilisasi. Fertilisasi
terbagi menjadi dua macam yaitu fertilisasi eksternal dan fertilisasi
internal(Campbell, dkk., 2004).
Mamalia sebagai salah satu contoh hewan yang memiliki alat reproduksi yang
lengkap dan sempurna. Pada hewan mamalia jantan memiliki alat reproduksi
meliputi gonad (testis) dan saluran reproduksi yang meliputi ductus genitalis,
kelenjar-kelenjar tambahan dan penis. Sementara pada mamalia betina juga
memiliki Sistem reproduksi betina seperti sepasang ovarium dan
saluran reproduksi betina, serta serviks.
Dan kita juga harus mengetahui gambaran secara histologi nya karena hal itu
juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya penyakit atau gangguan
secara mikroskopis. Sehingga dengan adanya praktikum ini kita dapat mengerti
dan memahami tentang sistem reproduksi, terutama sistem reproduksi yang ada
pada hewan baik secara anatomi maupun histologi.
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari struktur anatomi (makroskopis) dan mikroskopis dari alat reproduksi betina.
1.3 Manfaat
Manfaat yang diperoleh setelah melakukan praktikum ini adalah mengetahui stuktur
anatomi alat reproduksi betina, serta dapat memahami struktur ovarium secara mikroskopis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Reproduksi Hewan Betina Secara Makroskopis
Susunan kelamin betina umum nya terdiri dari :
1. Ovarium
Ovarium adalah organ primer (esensial) reproduksi
pada betina, seperti halnya testes pada hewan jantan. Ovari dapat dianggap
bersifat endokrin atau sitogenik (menghasilkan sel), karena mampu menghasilkan
hormon yang akan diserap langsung ke dalam peredaran darah,
2. Oviduk
Oviduk adalah saluran yang berpasangan dan
berkonvolusi, yang menghantarkan ova dari tiap ovari menuju ke tanduk uterus dan
juga merupakan tempat terjadinya fertilisasi ova oleh spermatozoa. Bagian dari
oviduct yang berdekatan terhadap ovari berkembang membentuk semacam corong yang
disebut infundibulum. Bagian ujung infundibulum membentuk fimbria
(Frandson, 1992).
3. Uterus
Uterus ternak yang tergolong mamalia terdiri dari
korpus (badan), serviks (leher), dan dua tanduk (kornua). Proporsi relatif dari
tiap-tiap bagian itu bervariasi tergantung spesies, begitu juga halnya bentuk
maupun susunan kornua tersebut. Ukuran korpus yang paling besar adalah kuda,
sapi dan domba lebih kecil, dan pada babi serta anjing paling kecil (Frandson,
1992).
4. Vagina
Vagina adalah bagian dari saluran peranakan yang
terletak dalam pelvis diantara uterus (cranial) dan vulva (caudal). Vagina juga
berperan sebagai selaput yang menerima penis dari hewan jantan pada saat
kopulasi (Frandson, 1992).
5. Vulva
Vulva adalah bagian eksternal dari genitalia
betina yang terentang dari vagina sampai ke bagian yang paling luar. Pertautan
antara vagina dan vulva ditandai oleh orifis uretral eksternal dan sering juga
oleh suatu pematang, pada posisi cranial terhadap orifis uretral eksternal,
yaitu himen vestigeal. Seringkali himen tersebut sedemikian rapat sehingga
mempengaruhi kopulasi. Vestibula vagina adalah bagian tubuler dari saluran
reproduksi.
2.2 Sistem Reproduksi Hewan Betina Secara Mikroskopis
Susunan kelamin betina umum nya terdiri dari :
Susunan kelamin betina umum nya terdiri dari :
1. Ovarium
Pada potongan memanjang tampak adanya korteks dan
medula. Korteks merupakan daerah tepi yang lebar, mengandung folikel dan korpus
luteum dan dilapisi oleh epitel permukaan berbentuk kuboid simpleks. Medula
merupakan bagian dalam yang mengandung saraf, banyak pembuluh darah dan
pembuluh limfe, terdiri dari jaringan ikat longgar dengan otot polos.
2. Oviduct / Tuba Fallopi
Terdiri dari 3 segmen: infundibulum, ampula, dan
isthmus. Dilapisi oleh epitel kolumner simpleks atau kolumner kompleks dengan
silia pada epitel terbesar. Lamina propria terdiri dari jaringan ikat longgar
dengan banyak sel plasma, sel mast dan leukosit eosinofil. Tunika mukosa pada
ampula membuat lipatan tinggi. Tunika muskularis terutama terdiri dari berkas
otot polos melingkar memnjang dan miring. Tunika serosa ada dan terdiri dari
jaringan ikat mengandung pembuluh darah dan saraf (Dellman et al, 1992).
Gambar oviduct/tuba fallopi secara mikroskopis
3. Uterus
Dinding uterus dibagi menjadi:
a. Endometrium
Dinding uterus dibagi menjadi:
a. Endometrium
Epitelium kuboid atau kolumner simpleks pada
anjing, kucing, dan kuda pada sapi dan babi berbentuk kuboid atau kolumner
simpleks atau pseudokolumner kompleks. Pada lamina propria terdapat glandula
uterina (kelenjar endometrium) berbentuk tubuler atau tubuler simpleks
bercabang. Pada ruminansia terdapat bagian uterus tanpa kelenjar disebut
karunkula.
b. Miometrium
Terdiri dari lapisan otot dalam tebal yang umumnya tersusun melingkar dan lapis luar memanjang teridiri dari sel-sel otot polos. Diantara kedua lapis terdapat lapis vaskuler.
c. Perimetrium
Terdiri dari jaringan ikat longgar yang dilapisi oleh mesotel atau peritoneum. Sel-sel otot polos terdapat dalam perimetrium. Banyak pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf terdapat pada lapis ini (Dellman et al, 1992).
b. Miometrium
Terdiri dari lapisan otot dalam tebal yang umumnya tersusun melingkar dan lapis luar memanjang teridiri dari sel-sel otot polos. Diantara kedua lapis terdapat lapis vaskuler.
c. Perimetrium
Terdiri dari jaringan ikat longgar yang dilapisi oleh mesotel atau peritoneum. Sel-sel otot polos terdapat dalam perimetrium. Banyak pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf terdapat pada lapis ini (Dellman et al, 1992).
Gambar uterus secara mikroskopis
d. Vagina
Tunika Mukosa dan Tunika Submukosa Lamina epitelialis
mukosae berbentuk skuamus kompleks non-glanduler Pada sapi, di bagian cranial sering ditemukan sel piala.
Pada anjing selama estrus sering ditemukan kelenjar intraepithelial. Lamina
propria-submukosa terdiri dari jaringan ikat kolagen longgar atau padat dengan
nodulus limfatikus tersebar. Tunika Muskularis Terbagi 2 atau 3 lapis yaitu lamina muskularis longitudinal
internal, lamina muskularis sirkuler intermedial dan lamina muskularis
longitudinal eksternal Tunika Serosa di
cranial berubah menjadi tunika adventisia di kaudal (Ariana, 2011).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
secara makroskopis:
§ Bak aluminium
§ Pinset dan scalpel
§ Air
secara mikroskopis:
§ Mikroskop
§ Preparat awetan ovarium, oviduk, dan uterus
§ Mikroskop
§ Preparat awetan ovarium, oviduk, dan uterus
3.2 Cara kerja
secara makroskopis:
- Preparat
alat kelamin yang akan diperiksa di keluarkan dari dalam toples yang
berformalin. Kemudian bersihkan dengan air mengalir agar baunya tidak
menyengat.
- Preparat
alat kelamin betina diletakkan di bak aluminium.
- Amati
bagian-bagian dari alat kelamin batina tersebut.
secara mikroskopis:
- Amati preparat awetan dengan menggunakan mikroskop.
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Organ atau
alat genetalia feminina terdiri dari:
a. Ovarium:
berperan dalam menghasilkan sel telur (eksokrin) dan menghasilkan hormon
estrogen dan progesteron (endokrin).
b. Oviduct/Tuba
fallopi: berperan sebagai tempat tejadinya fertilisasi, tepatnya di ampula
tubafallopi, terdiri dari:
- Infundibulum
- Infundibulum
- Ampula
- Dan istmus
c. Uterus: berperan
dalam pembesaran atau pertumbuhan embrio pada masa prenatal, terdiri dari:
- Kornua uteri
- Korpus uteri
- Dan servik
d. Vagina tunggal: berperan dalam penumpahan semen
ketika kopulasi, jalan keluar fetus dan plasenta ketika kelahiran.
e. Vulva: pada
vulva terdapat klitoris yang merupakan pusat ransangan,labium mayor dan labium
minor.
BAB V
KESIMPULAN
Alat kelamin
betina terdiri dari ovarium, tuba fallopii (oviduct), uterus, vagina, vulva,
dan glandula mammae.
DAFTAR PUSTAKA
Erlangga : Jakarta.Frandson, R. D.
1992.
Anatomi dan Fisiologi
Ternak. Edisi ke-4
Gadjah Mada
UnuversityPress: Yogyakarta.Hafez, E.S.E. 1990.
Reproduction in Farm
Animals edisi ke-7
Anonim, 1980. Anatomi Veteriner.
Laboratorium Anatomi IPB: Bogor
Budipitojo, Teguh. 2011. Sistem Reproduksi Jantan. Laboratorium Mikroanatomi FKH UGM:
Yogyakarta
Toelihere, Mozes. 1979. Ilmu Kebidanan Pada Ternak Sapi dan Kerbau. Jakarta : Penerbit Universitas
Indonesia
Yatim, Wildan. 1994. Reproduksi dan Embryologi. Penerbit Tarsito : Bandung
Budipitojo, Teguh. 2011. Sistem Reproduksi Jantan. Laboratorium Mikroanatomi FKH UGM:
Yogyakarta
Toelihere, Mozes. 1979. Ilmu Kebidanan Pada Ternak Sapi dan Kerbau. Jakarta : Penerbit Universitas
Indonesia
Yatim, Wildan. 1994. Reproduksi dan Embryologi. Penerbit Tarsito : Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar