Assalamu'alaikum.. Apakabar saudaraku sekalian? Kami mendoakan kamu selamat sejahtera...

Rabu, 10 April 2013

Genitalia Feminina


LAPORAN EMBRIOLOGI



OLEH :
KELOMPOK 3

                                 NAMA                                                                          NIM
TEGUH RIANDA                                                           1202101010
AYU WANNISA                                                            1202101010069
ANGGA PUTRA ADINATA                                            12021010100
CUT VELA RISQA H                                                    1202101010066
SRI LUHUR  SYASTARI                                              1202101010153
ATIKA AGUSTY                                                           1202101010080
DONA AYU MURTI                                                      1202101010106




FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2012








BAB 1
PENDAHULUAN
Pengenalan Alat Kelamin Hewan Betina
1.1  Latar Belakang
          Salah satu ciri-ciri makhluk hidup adalah berkembang biak. Dan pada proses perkembang biakannya selalu berhubungan dengan sistem reproduksi. Reproduksi pada hewan terjadi dalam dua jenis yaitu reproduksi aseksual dan reproduksi seksual. Reproduksi aseksual adalah penciptaan individu baru yang semua gen nya berasal dari satu induk tanpa peleburan telur dan sperma. Sedangkan reproduksi seksual adalah penciptaan keturunan melalui peleburan gamet jantan dan betina untuk membentuk zigot. Peleburan gamet (sperma dan ovum) disebut dengan fertilisasi. Fertilisasi terbagi menjadi dua macam yaitu fertilisasi eksternal dan fertilisasi internal(Campbell, dkk., 2004).

          Mamalia sebagai salah satu contoh hewan yang memiliki alat reproduksi yang lengkap dan sempurna. Pada hewan mamalia jantan memiliki alat reproduksi meliputi gonad (testis) dan saluran reproduksi yang meliputi ductus genitalis, kelenjar-kelenjar tambahan dan penis. Sementara pada mamalia betina juga memiliki Sistem reproduksi betina seperti sepasang ovarium dan saluran reproduksi betina, serta serviks.
Dan kita juga harus mengetahui gambaran secara histologi nya karena hal itu juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya penyakit atau gangguan secara mikroskopis. Sehingga dengan adanya praktikum ini kita dapat mengerti dan memahami tentang sistem reproduksi, terutama sistem reproduksi yang ada pada hewan baik secara anatomi maupun histologi.

1.2 Tujuan
          Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari struktur anatomi (makroskopis) dan mikroskopis dari alat reproduksi betina.


1.3 Manfaat
          Manfaat yang diperoleh setelah melakukan praktikum ini adalah mengetahui stuktur anatomi alat reproduksi betina, serta dapat memahami struktur  ovarium secara mikroskopis.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Reproduksi Hewan Betina Secara Makroskopis
Susunan kelamin betina umum nya terdiri dari :
1. Ovarium
          Ovarium adalah organ primer (esensial) reproduksi pada betina, seperti halnya testes pada hewan jantan. Ovari dapat dianggap bersifat endokrin atau sitogenik (menghasilkan sel), karena mampu menghasilkan hormon yang akan diserap langsung ke dalam peredaran darah,

2. Oviduk
          Oviduk adalah saluran yang berpasangan dan berkonvolusi, yang menghantarkan ova dari tiap ovari menuju ke tanduk uterus dan juga merupakan tempat terjadinya fertilisasi ova oleh spermatozoa. Bagian dari oviduct yang berdekatan terhadap ovari berkembang membentuk semacam corong yang disebut infundibulum. Bagian ujung infundibulum membentuk fimbria
(Frandson, 1992).

3. Uterus
          Uterus ternak yang tergolong mamalia terdiri dari korpus (badan), serviks (leher), dan dua tanduk (kornua). Proporsi relatif dari tiap-tiap bagian itu bervariasi tergantung spesies, begitu juga halnya bentuk maupun susunan kornua tersebut. Ukuran korpus yang paling besar adalah kuda, sapi dan domba lebih kecil, dan pada babi serta anjing paling kecil (Frandson, 1992).

4. Vagina
          Vagina adalah bagian dari saluran peranakan yang terletak dalam pelvis diantara uterus (cranial) dan vulva (caudal). Vagina juga berperan sebagai selaput yang menerima penis dari hewan jantan pada saat kopulasi (Frandson, 1992).

5. Vulva
          Vulva adalah bagian eksternal dari genitalia betina yang terentang dari vagina sampai ke bagian yang paling luar. Pertautan antara vagina dan vulva ditandai oleh orifis uretral eksternal dan sering juga oleh suatu pematang, pada posisi cranial terhadap orifis uretral eksternal, yaitu himen vestigeal. Seringkali himen tersebut sedemikian rapat sehingga mempengaruhi kopulasi. Vestibula vagina adalah bagian tubuler dari saluran reproduksi.





2.2 Sistem Reproduksi Hewan Betina Secara Mikroskopis

Susunan kelamin betina umum nya terdiri dari :
1. Ovarium
          Pada potongan memanjang tampak adanya korteks dan medula. Korteks merupakan daerah tepi yang lebar, mengandung folikel dan korpus luteum dan dilapisi oleh epitel permukaan berbentuk kuboid simpleks. Medula merupakan bagian dalam yang mengandung saraf, banyak pembuluh darah dan pembuluh limfe, terdiri dari jaringan ikat longgar dengan otot polos.

2. Oviduct / Tuba Fallopi
          Terdiri dari 3 segmen: infundibulum, ampula, dan isthmus. Dilapisi oleh epitel kolumner simpleks atau kolumner kompleks dengan silia pada epitel terbesar. Lamina propria terdiri dari jaringan ikat longgar dengan banyak sel plasma, sel mast dan leukosit eosinofil. Tunika mukosa pada ampula membuat lipatan tinggi. Tunika muskularis terutama terdiri dari berkas otot polos melingkar memnjang dan miring. Tunika serosa ada dan terdiri dari jaringan ikat mengandung pembuluh darah dan saraf (Dellman et al, 1992).

Gambar oviduct/tuba fallopi secara mikroskopis

3. Uterus
Dinding uterus dibagi menjadi:
a. Endometrium
          Epitelium kuboid atau kolumner simpleks pada anjing, kucing, dan kuda pada sapi dan babi berbentuk kuboid atau kolumner simpleks atau pseudokolumner kompleks. Pada lamina propria terdapat glandula uterina (kelenjar endometrium) berbentuk tubuler atau tubuler simpleks bercabang. Pada ruminansia terdapat bagian uterus tanpa kelenjar disebut karunkula.

b. Miometrium
          Terdiri dari lapisan otot dalam tebal yang umumnya tersusun melingkar dan lapis luar memanjang teridiri dari sel-sel otot polos. Diantara kedua lapis terdapat lapis vaskuler.


c. Perimetrium
          Terdiri dari jaringan ikat longgar yang dilapisi oleh mesotel atau peritoneum. Sel-sel otot polos terdapat dalam perimetrium. Banyak pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf terdapat pada lapis ini (Dellman et al, 1992).

Gambar uterus secara mikroskopis

d. Vagina
          Tunika Mukosa dan Tunika Submukosa Lamina epitelialis mukosae berbentuk skuamus kompleks non-glanduler Pada sapi, di bagian cranial sering ditemukan sel piala. Pada anjing selama estrus sering ditemukan kelenjar intraepithelial. Lamina propria-submukosa terdiri dari jaringan ikat kolagen longgar atau padat dengan nodulus limfatikus tersebar. Tunika Muskularis Terbagi 2 atau 3 lapis yaitu lamina muskularis longitudinal internal, lamina muskularis sirkuler intermedial dan lamina muskularis longitudinal eksternal Tunika Serosa di cranial berubah menjadi tunika adventisia di kaudal (Ariana, 2011).

BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
secara makroskopis:  
§         Bak aluminium
§         Pinset dan scalpel
§        Air
secara mikroskopis:
 § Mikroskop 
 § Preparat awetan ovarium, oviduk, dan uterus
3.2 Cara kerja
secara makroskopis:
  • Preparat alat kelamin yang akan diperiksa di keluarkan dari dalam toples yang berformalin. Kemudian bersihkan dengan air mengalir agar baunya tidak menyengat.
  • Preparat alat kelamin betina diletakkan di bak aluminium.
  • Amati bagian-bagian dari alat kelamin batina tersebut.
secara mikroskopis:
  • Amati preparat awetan dengan menggunakan mikroskop.

BAB IV
PEMBAHASAN
1. Organ atau alat  genetalia feminina terdiri dari:
a. Ovarium: berperan dalam menghasilkan sel telur (eksokrin) dan menghasilkan hormon estrogen dan  progesteron (endokrin).
b. Oviduct/Tuba fallopi: berperan sebagai tempat tejadinya fertilisasi, tepatnya di ampula tubafallopi, terdiri dari:
            - Infundibulum
      - Ampula
      - Dan istmus
c. Uterus: berperan dalam pembesaran atau pertumbuhan embrio pada masa prenatal, terdiri dari:
      - Kornua uteri
      - Korpus uteri
      - Dan servik
d. Vagina tunggal: berperan dalam penumpahan semen ketika kopulasi, jalan keluar fetus dan plasenta ketika kelahiran.
e. Vulva: pada vulva terdapat klitoris yang merupakan pusat ransangan,labium mayor dan labium minor.


BAB V
KESIMPULAN
Alat kelamin betina terdiri dari ovarium, tuba fallopii (oviduct), uterus, vagina, vulva, dan glandula mammae.

DAFTAR PUSTAKA
 Erlangga : Jakarta.Frandson, R. D. 1992.
           Anatomi dan Fisiologi Ternak. Edisi ke-4
 Gadjah Mada UnuversityPress: Yogyakarta.Hafez, E.S.E. 1990.
           Reproduction in Farm Animals edisi ke-7 
Anonim, 1980. Anatomi Veteriner. Laboratorium Anatomi IPB: Bogor
Budipitojo, Teguh. 2011. Sistem Reproduksi Jantan. Laboratorium Mikroanatomi FKH UGM:      

          Yogyakarta
Toelihere, Mozes. 1979. Ilmu Kebidanan Pada Ternak Sapi dan Kerbau. Jakarta : Penerbit Universitas  

          Indonesia
Yatim, Wildan. 1994. Reproduksi dan Embryologi. Penerbit Tarsito : Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar