LAPORAN PRAKTIKUM EMBRIOLOGI
PENGAMATAN EMBRIO AYAM
OLEH
KELOMPOK 3:
ANGGA PUTRA ADINATA
ATIKA AGUSTY
AYU WANNISA
CUT VELA RISQA H
DONA AYU MURTI
SRI LUHUR SYASTARI
TEGUH RIANDA
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Pengamatan terhadap perkembangan embrio ayam
1.1 Latar
belakang
Perkembangan embrio ayam terjadi
diluar tubuh induknya. Selama berkembang, embrio memperoleh makanan dan
perlindungan dari telur berupa kuning telur, albumen dan kerabang telur. Itulah
penyebab telur unggas relatif besar. Perkembangan embrio ayam tidak dapat
seluruhnya dilihat.
Dalam perkembangannya, embrio dibantu kantung oleh kuning telur, amnion
dan alantois. Pola dasar perkembangan embrio ayam yaitu melalui
tahapan pembelahan, morula, blastula,gastrula.
1.2 Tujuan
a. Mempelajari lapisan embrional yang
membentuk bakal organ.
b. Mempelajari tahap pembentukan organ
pada berbagai umur embrio.
1.3 Manfaat
1. Agar kita dapat mengetahui tahap-tahap
perkembangan atau pembentuan organ pada berbagai umur embrio ayam.
2
Agar
kita dapat mengetahui lapisan embrional yang membentuk bakal organ
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Telur adalah suatu bentuk tempat penimbunan zat gizi seperti air,
protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral yang diperlukan untuk
pertumbuhan embrio sampai menetas dan selama itu terjadi Selama pembelahan awal
seluler, terbentuk dua lapisan sel benih dimana peristiwa ini disebut dengan
gastrulasi, yang biasanya dilengkapi pada saat telur dikeluarkan dari tubuh
induk. Kedua lapisan ini adalah ektoderm dan mesoderm. Lapisan ketiga yaitu
endoderm akan terbentuk ketika telur sudah di tempatkan di dalam incubator
(Nuryati, 2005).
Pada saat telur dikeluarkan, beberapa ribu sel akan dihasilkan dan
blastodisc akan menggambarkan suatu unit yang kompleks. Setelah telur
dikeluarkan, pembelahan seluler terus berlangsung selagi temperature di atas
75º F. Sel telur tidak akan membelah lagi bila temperatur kembali rendah, oleh
karena itu mulai saat telur ditelurkan sampai telur siap dimasukkan kedalam
incubator, pembelahan seluler akan terhambat, artinya tidak terjadi pembelahan
sel antara waktu tersebut (Arthur, 2008).
Layaknya seorang bayi
dalam perut ibunya,embrio anak ayam di dalam telur jugamengalami perkembangan yang signifikan darihari ke hari.
Embrio di dalam telur sebagaiawal mula kehidupan seekor ayam ternyata
memilikikeunikan pertumbuhan di dalamnya. Pengetahuan tentang perkembangan embrio di dalam telur perludiketahui (Anonimus, 2009).
Perkembangan embrio ayam
terjadi dalam dua media yaitu dalam tubuh induk dan diluar tubuh induk.
Perkembangan dalam tubuh induk yaitu setelah terbentuknya zygote dari persatuan
sel sperma dengan ovum, maka pertumbuhan embrio pun dimulai. Sesaat setelah
lima jam ovulasi, saat telur berkembang dalam isthmus terjadi pembedahan sol
yang pertama. Duapuluh menit kemudian disusul didaerah lain lain dan seterusnya
sehingga satu jam setelah itu pada saat telur meninggalkan isthmus, embrio sudah tersusun dari 16 sel.
Setelah empat jam di dalam uterus, jumlah sel menjadi 256 buah (Anonimus,
2009).
Perkembangan embrio ayam
terjadi di luar tubuh induknya. Selama berkembang, embrio
memperoleh makanan dan perlindungan yang dari telur berupa kuning telur,
albumen, dankerabang telur. Itulah sebabya telur unggas selalu relatif besar.
Perkembangan embrio ayam tidak dapat seluruhnya dilihat, dengan mata telanjang,
melainkan perlu bantuan alat khusus seperti mikroskop atau kaca pembesar
(Anonimus, 2009).
BAB III
Metode Praktikum
3.1 Alat dan bahan
Alat:
1. Cawan
Petri
2. Pinset
Bahan:
1. Telur
ayam
3.2
Cara kerja
Cara Kerja:
Ø Telur
yang akan diamati diinkubasi terlebih dahulu,mulai dari hari yang pertama
pengamatan hingga hari yang ke-21.
Ø Setelah
dilakukan peninkubasian,telur tersebut diamati dengan cara menaruh preparat
(telur) pada cawan petri.
Ø Amati
pertumbuhan dan perkembangan telur ayam dari hari ke hari.
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Satu hari masa inkubasi
Pada hari pertama pengamata hanya terlihat 3 bagian dari telur ayam
yakni,Peta takdir,area ovaca,dan zona vasikulata.Peta takdir merupakan cikal
bakal dari pembentukan jantung,sementara area ovaca merupakan tahap awal
pembentukan organ tubuh,dan zona vasikullata merupakan pembentuk pembuluh darah
bagi embrio.
2. Dua
hari masa inkubasi
Pada hari kedua ini sudah terlihat perkembangan pada telur yakni,Pembuluh
dara sudah mulai namapak,bakal jantung sudah mulai berdenyut,dan terjadinya
pembentukan pembuluh syaraf collumna vertebrae,selain kuning telur dan putih
telur masih terlihat masih sempurna (belum terjadi pengurangan).
|
|
|
3. Tiga (3) hari masa inkubasi
Hari ke-3 ini terlihat perubahan yang semakin jelas terhadap perkembanagn
telur ayam,dimana terjadi pembentukan pembuluh umbilikalis yang berfungsi dalam
pengankutan nutrisi menuju embrio,tentu saja hal ini sangat berbeda dengan
manusia atau hewan lainya (mamalia) yang menggunaka plasenta daalam menyuplai
makan kepada anak/ janin nya.kemudian terbentuk amnion,corio alantois(cairan
yang dibungkus oleh amnion,pembuluh darah,kaki/bakal kaki sebagai alay
gerak,pembuluh darah semakin jelas,Mata mulai terlihat,jantung,hati yang letaknya
persis dibawah jantung,kemudian terjadi pembentukan kepala, sebagai pusat syaraf
atau koordinasi.
4. Empat hari masa inkubasi
Pada hari ke-4 ini tejadi proses pembentukan awal dari
paruh namun masih bertulang rawan belum tulang sejati, selain itu juga terbentuk
mata, amnion, pembuluh umbilikalis,pembuluh darah, jantung, hati, kepala dan kuning
telur.
5. Sembilan hari masa inkubasi
Pembentukan tulang
pertama kali terjadi peda embrio berumur 9 hari,selain itu juga terjadi pembentukan organ yang sudah nampak
sebelumnya.
|
6. Sepuluh hari masa inkubasi
Lubang hidung masih sempit. Terjadi pertumbuhan kelopakmata,
perluasan bagian distal anggota badan. Membran viteline mengelilingi kuning telur dengan sempurna. Folikel bulu mulai menutup bagian bawah anggota badan. Patuk paruh mulai nampak.
7. Sebelas hari
masa inkubasi
Lubang palpebral memiliki bentuk elips yang cenderung
menjadiencer. Alantois mencapai ukuran maksimal, sedangkan vitellus makin menyusut. Embrio sudah nampak seperti anak ayam.
8.
Dua
belas hari
masa inkubasi
Folikel bulu mengelilingi bagian luar indera pendengar meatusdan
menutupi kelopak mata bagian atas. Kelopak mata bagian bawah menutupi 2/3 atau bahkan ¼ bagian kornea.
9.
Tiga
belas hari
masa inkubasi
Alantois menyusut menjadi membran Chorioalantois. Kuku dan kali mulai nampak jelas.
10. Empat belas hari masa inkubasi
Kepala
sudah mengarah ke sayap sebelah kanan,karna mendekati rongga udara. Dan amnion
sudah mulai berkurang.
11. Enam belas hari masa inkubasi
Pembuluh
darah masuk ke dalam tubuh,dan amnion sudah habis.
12. Tujuh belas hari masa inkubasi
Ginjal
sudah mulai memproduksi uretras,dan paruh mengarah ke rongga udara.
13. Delapan belas hari masa inkubasi
Vitelin
mulai masuk ke dalam tubuh.
14. Sembilan belas hari masa inkubasi
Vitelin
semakin masuk ke dalam tubuh,sehingga warna tubuh berubah menjadi hitam, mulai
bernapas dengan paru-paru, dan kerabang mulai rapuh.
15. Dua puluh hari masa inkubasi
Vitelin
telah habis dan embrio sudah memenuhi seluruh ruang dalam kerabang.
BAB V
Kesimpulan
- Tahap perkembangan embrio pada ayam terdiri atas 2 fase yaitu
1. fase perkembangan awal, dalam tubuh
induk
2. fase
perkembangan selama masa pengeraman diluar tubuh induk
- periode inkubasi normal pada telur ayam adalah 15 hari
- perkembangan embrio sangat dipengaruhi oleh suhu dan waktu
- perkembangan embrio pada hari kedua pengeraman, pertumbuhannya meliputi tahap-tahap berikut
1.
morulasi
2.
blastulasi
3.
gastrulasi
- pertumbuhan embrio semakin mendekati kesempurnaan pada saat albumin dan kuning telur menjadi sedikit, disebabkan oleh penyerapan embrio sendiri sabagai cadangan makanan anak ayam yang baru menetas
- Rongga udara yang terdapat di bagian tumpul disetiap telur akan semakin bertambah luas sebab air dalam telur sewaktu proses lncubasi akan terus berkurang dengan cara menguap lewat dinding kulit telur
- Pada hari kesembilan belas hampir sepertiga bagian menjadi rongga udara.
- Ketentuan bagi sebutir telur untuk ditetaskan adalah:
1.
Telur yang dihasil kan oleh betina yang telah dibuahi.
2.
Permukaan
kulit telur licin dan rata
3.
Kerabang
telur tidak terlalu tebal dan tipis
- albumin merupakan kantung udara
bagi embrio sehingga ia dicerna oleh allantois dan diserap oleh amnion
yang menyebabkan udara bisa digunakan oleh embrio.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Bradley M,
Patten.1950. Early Embriology of The
Thich. McGraw-Hill Book
Company, New York.
Nuryati, M.P
Ir.Tuti, Ir.Sutarto, Muh.Khamim, dkk.2005.Sukses
Menetaskan Telur,
Penebar Swadaya, Bogor.
Suprijatnah, Dr.
Enjeng, Prof. Dr. Ruhyat Kartasudjana.2006. Unggas.
Penebar
Swadaya, Bogor.
Wildan Yatim.1982. Reproduksi dan
Embriologi. Jurnal Biologi II
Yuhara
Sukra.1975. Pengantar Kuliah Embriologi I. Proyek Peningkatan Mutu Perguruan
Tinggi IPB, Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar