Assalamu'alaikum.. Apakabar saudaraku sekalian? Kami mendoakan kamu selamat sejahtera...

Rabu, 22 Mei 2013

Laporan Embriologi Unggas


LAPORAN PRAKTIKUM EMBRIOLOGI

PENGAMATAN EMBRIO AYAM
                                                              OLEH KELOMPOK 3:
            ANGGA PUTRA ADINATA
            ATIKA AGUSTY
             AYU WANNISA
             CUT VELA RISQA H
             DONA AYU MURTI                                   
             SRI LUHUR SYASTARI
             TEGUH RIANDA







FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2013

BAB I
PENDAHULUAN
Pengamatan terhadap perkembangan embrio ayam
1.1  Latar belakang
  Perkembangan embrio ayam terjadi diluar tubuh induknya. Selama berkembang, embrio memperoleh makanan dan perlindungan dari telur berupa kuning telur, albumen dan kerabang telur. Itulah penyebab telur unggas relatif besar. Perkembangan embrio ayam tidak dapat seluruhnya dilihat.
Dalam perkembangannya, embrio dibantu kantung oleh kuning telur, amnion dan alantois. Pola dasar  perkembangan embrio ayam yaitu melalui tahapan pembelahan, morula, blastula,gastrula.

1.2  Tujuan
a.              Mempelajari lapisan embrional yang membentuk bakal organ.
b.             Mempelajari tahap pembentukan organ pada berbagai umur embrio.

1.3  Manfaat
1.             Agar kita dapat mengetahui tahap-tahap perkembangan atau pembentuan  organ  pada berbagai umur embrio ayam.
2        Agar kita dapat mengetahui lapisan embrional yang membentuk bakal organ 

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Telur adalah suatu bentuk tempat penimbunan zat gizi seperti air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan embrio sampai menetas dan selama itu terjadi Selama pembelahan awal seluler, terbentuk dua lapisan sel benih dimana peristiwa ini disebut dengan gastrulasi, yang biasanya dilengkapi pada saat telur dikeluarkan dari tubuh induk. Kedua lapisan ini adalah ektoderm dan mesoderm. Lapisan ketiga yaitu endoderm akan terbentuk ketika telur sudah di tempatkan di dalam incubator (Nuryati, 2005).
Pada saat telur dikeluarkan, beberapa ribu sel akan dihasilkan dan blastodisc akan menggambarkan suatu unit yang kompleks. Setelah telur dikeluarkan, pembelahan seluler terus berlangsung selagi temperature di atas 75º F. Sel telur tidak akan membelah lagi bila temperatur kembali rendah, oleh karena itu mulai saat telur ditelurkan sampai telur siap dimasukkan kedalam incubator, pembelahan seluler akan terhambat, artinya tidak terjadi pembelahan sel antara waktu tersebut (Arthur, 2008).
Layaknya seorang bayi dalam perut ibunya,embrio anak ayam di dalam telur jugamengalami perkembangan yang signifikan darihari ke hari. Embrio di dalam telur sebagaiawal mula kehidupan seekor ayam ternyata memilikikeunikan pertumbuhan di dalamnya. Pengetahuan tentang perkembangan embrio di dalam telur perludiketahui (Anonimus, 2009).
Perkembangan embrio ayam terjadi dalam dua media yaitu dalam tubuh induk dan diluar tubuh induk. Perkembangan dalam tubuh induk yaitu setelah terbentuknya zygote dari persatuan sel sperma dengan ovum, maka pertumbuhan embrio pun dimulai. Sesaat setelah lima jam ovulasi, saat telur berkembang dalam isthmus terjadi pembedahan sol yang pertama. Duapuluh menit kemudian disusul didaerah lain lain dan seterusnya sehingga satu jam setelah itu pada saat telur meninggalkan  isthmus, embrio sudah tersusun dari 16 sel. Setelah empat jam di dalam uterus, jumlah sel menjadi 256 buah (Anonimus, 2009).
Perkembangan embrio ayam terjadi di  luar tubuh  induknya. Selama berkembang, embrio memperoleh makanan dan perlindungan yang dari telur berupa kuning telur, albumen, dankerabang telur. Itulah sebabya telur unggas selalu relatif besar. Perkembangan embrio ayam tidak dapat seluruhnya dilihat, dengan mata telanjang, melainkan perlu bantuan alat khusus seperti mikroskop atau kaca pembesar (Anonimus, 2009).

BAB III
Metode Praktikum

3.1 Alat dan bahan
Alat:
1.      Cawan Petri
2.      Pinset
Bahan:
1.      Telur ayam

3.2 Cara kerja
Cara Kerja:
Ø  Telur yang akan diamati diinkubasi terlebih dahulu,mulai dari hari yang pertama pengamatan hingga hari yang ke-21.
Ø  Setelah dilakukan peninkubasian,telur tersebut diamati dengan cara menaruh preparat (telur) pada cawan petri.
Ø  Amati pertumbuhan dan perkembangan telur ayam dari hari ke hari.



BAB IV
PEMBAHASAN

1.      Satu hari masa inkubasi
Pada hari pertama pengamata hanya terlihat 3 bagian dari telur ayam yakni,Peta takdir,area ovaca,dan zona vasikulata.Peta takdir merupakan cikal bakal dari pembentukan jantung,sementara area ovaca merupakan tahap awal pembentukan organ tubuh,dan zona vasikullata merupakan pembentuk pembuluh darah bagi embrio.
  


2.      Dua hari masa inkubasi
Pada hari kedua ini sudah terlihat perkembangan pada telur yakni,Pembuluh dara sudah mulai namapak,bakal jantung sudah mulai berdenyut,dan terjadinya pembentukan pembuluh syaraf collumna vertebrae,selain kuning telur dan putih telur masih terlihat masih sempurna (belum terjadi pengurangan).


c
 

a
 

b
 


3.      Tiga (3) hari masa inkubasi
Hari ke-3 ini terlihat perubahan yang semakin jelas terhadap perkembanagn telur ayam,dimana terjadi pembentukan pembuluh umbilikalis yang berfungsi dalam pengankutan nutrisi menuju embrio,tentu saja hal ini sangat berbeda dengan manusia atau hewan lainya (mamalia) yang menggunaka plasenta daalam menyuplai makan kepada anak/ janin nya.kemudian terbentuk amnion,corio alantois(cairan yang dibungkus oleh amnion,pembuluh darah,kaki/bakal kaki sebagai alay gerak,pembuluh darah semakin jelas,Mata mulai terlihat,jantung,hati yang letaknya persis dibawah jantung,kemudian terjadi pembentukan kepala, sebagai pusat syaraf atau koordinasi.
4.      Empat hari masa inkubasi
Pada hari  ke-4 ini tejadi proses pembentukan awal dari paruh namun masih bertulang rawan belum tulang sejati, selain itu juga terbentuk mata, amnion, pembuluh umbilikalis,pembuluh darah, jantung, hati, kepala dan kuning telur.


5.      Sembilan hari masa inkubasi
Pembentukan tulang pertama kali terjadi peda embrio berumur 9 hari,selain itu juga terjadi pembentukan organ yang sudah nampak sebelumnya. 

a
 

 
6.      Sepuluh hari masa inkubasi
Lubang hidung masih sempit. Terjadi pertumbuhan kelopakmata, perluasan bagian distal anggota badan. Membran viteline mengelilingi kuning telur dengan sempurna. Folikel bulu mulai menutup bagian bawah anggota badan. Patuk paruh mulai nampak.

 
          7.  Sebelas hari masa inkubasi
Lubang palpebral memiliki bentuk elips yang cenderung menjadiencer. Alantois mencapai ukuran maksimal, sedangkan vitellus makin menyusut. Embrio sudah nampak seperti anak ayam.


8.      Dua belas hari masa inkubasi
Folikel bulu mengelilingi bagian luar indera pendengar meatusdan menutupi kelopak mata bagian atas. Kelopak mata bagian bawah menutupi 2/3 atau bahkan ¼ bagian kornea.


9.      Tiga belas hari masa inkubasi
Alantois menyusut menjadi membran Chorioalantois. Kuku dan kali mulai nampak jelas.

 
10.  Empat belas hari masa inkubasi
Kepala sudah mengarah ke sayap sebelah kanan,karna mendekati rongga udara. Dan amnion sudah mulai berkurang.




11.  Enam belas hari masa inkubasi
Pembuluh darah masuk ke dalam tubuh,dan amnion sudah habis.


12.  Tujuh belas hari masa inkubasi
Ginjal sudah mulai memproduksi uretras,dan paruh mengarah ke rongga udara.


13.  Delapan belas hari masa inkubasi
Vitelin mulai masuk ke dalam tubuh.

14.  Sembilan belas hari masa inkubasi
Vitelin semakin masuk ke dalam tubuh,sehingga warna tubuh berubah menjadi hitam, mulai bernapas dengan paru-paru, dan kerabang mulai rapuh.

15.  Dua puluh hari masa inkubasi
Vitelin telah habis dan embrio sudah memenuhi seluruh ruang dalam kerabang.






BAB V
Kesimpulan
  • Tahap perkembangan embrio pada ayam terdiri atas 2 fase yaitu
1.      fase perkembangan awal, dalam tubuh induk
2.      fase perkembangan selama masa pengeraman diluar tubuh induk
  • periode inkubasi normal pada telur ayam adalah 15 hari
  • perkembangan embrio sangat dipengaruhi oleh suhu dan waktu
  • perkembangan embrio pada hari kedua pengeraman, pertumbuhannya meliputi tahap-tahap berikut
1.      morulasi
2.      blastulasi
3.      gastrulasi
  • pertumbuhan embrio semakin mendekati kesempurnaan pada saat albumin dan kuning telur menjadi sedikit, disebabkan oleh penyerapan embrio sendiri sabagai cadangan makanan anak ayam yang baru menetas
  • Rongga udara yang terdapat di bagian tumpul disetiap telur akan semakin bertambah luas sebab air dalam telur sewaktu proses lncubasi akan terus berkurang dengan cara menguap lewat dinding kulit telur
  • Pada hari kesembilan belas hampir sepertiga bagian menjadi rongga udara.
  • Ketentuan bagi sebutir telur untuk ditetaskan adalah:
1.      Telur yang dihasil kan oleh betina yang telah dibuahi.
2.      Permukaan kulit telur licin dan rata
3.      Kerabang telur tidak terlalu tebal dan tipis
  • albumin merupakan kantung udara bagi embrio sehingga ia dicerna oleh allantois dan diserap oleh amnion yang menyebabkan udara bisa digunakan oleh embrio.


DAFTAR KEPUSTAKAAN

Anonimus.2007.downloadsmodule.pdf . http://www.ciptapangan.com

Bradley M, Patten.1950. Early Embriology of The Thich. McGraw-Hill Book
Company, New York.

Nuryati, M.P Ir.Tuti, Ir.Sutarto, Muh.Khamim, dkk.2005.Sukses Menetaskan Telur,
Penebar Swadaya, Bogor.

Suprijatnah, Dr. Enjeng, Prof. Dr. Ruhyat Kartasudjana.2006. Unggas. Penebar
Swadaya, Bogor.

Wildan Yatim.1982. Reproduksi dan Embriologi. Jurnal Biologi II

Yuhara Sukra.1975. Pengantar Kuliah Embriologi I. Proyek Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi IPB, Bogor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar