LAPORAN PRAKTIKUM EMBRIOLOGI
PENGUKURAN DAN
PENENTUAN UMUR
FOETUS
OLEH
KELOMPOK 3:
ANGGA PUTRA ADINATA
ATIKA AGUSTY
AYU WANNISA
CUT VELA RISQA H
DONA AYU MURTI
SRI LUHUR SYASTARI
TEGUH RIANDA
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Foetus (janin) berkembang
setelah fase embrio dan
sebelum kelahiran.
Foetus dapat diartikan "bibit muda, kandungan". Foetus sapi berada
pada salah satu kornua, sedangkan kornua yang lain tetap kecil. Terdapat dua
cara untuk mengukur panjang foetus, yaitu :
a.
Curved
Crown Rump
Pengukuran dengan cara mengukur panjang tubuh foetus
dimulai dari pangkal ekor berbentuk garis curva forehead. Cara ini tidak lazim
dipakai.
b.
Straight
Crown Rump
Pengukuran dengan cara mengukur panjang tubuh foetus
mulai dari pangkal ekor berbentuk garis lurus sampai forehead. Cara inil yang
sering digunakan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu agar mahasiswa dapat
mengetahui panjang dan berat foetus pada masa kandungan.
1.3 Manfaat
Mahasiswa mengetahui rasio ukuran foetus dan berat foetus
berdasarkan usia kebuntingan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Berat badan adalah parameter penting untuk mengetahui pengaruh senyawa
asing terhadap fetus,ditunjukkan dengan penurunan berat dan panjang fetus.Laju
pertumbuhan dan perkembangan fetus menetukan variasi ukuran anakan (Warkany, 1965).
Penurunan berat dan panjang (hambatan prtumbuhan),malformasi,sampai
kematian intrauterine,juga dipengaruhi oleh efek embrionik suatu zat jika
terakumulasi pada embrio yang tidak peka secara genetic (Harbinson, 1980).
Rerata panjang fetus berbeda nyata antara kontrol dengan perlakuan
sementara,penurunan berat dan panjang tubuh bentuk teringan afek agensia
teratogenik dan merupakan parameter yang sensitif.Gangguan perkembangan
individu dalam uterus menyebabkan kalainan
antara kelahiran dengan berat badan tidak normal.Berkurangnya berat dan panjang
foetus adalah adnya indikasi hambatan pertumbuhan fetus.Hambatan pertumbuhan
terjadi bila agen mempengaruhi proliferasi sel,interaksi sel,dan pengurangan
laju biosintesis ,berkaiyan dengan hambatan sintesis asam nukleat ,protein atau
muko polisakarida (Wildson, 1973).
Foetus merupakan hasil akhir dari suatu seri proses diferensiasi secara
teratur yang merubah zigot bersel satu menjadi suatu replica dari jenis hewan
yang bersangkutan. Selama permulaan cleavage pada suatu sel telur yang telah
dibuahi, ukuran sel tersebut berkurang secara progresif dengan sedikit
perubahan bentuk. Selama akhir perkembangan embrional ukuran sel tidak berubah
secara nyata sedangkan jumlah sel bertambah (Anonimus, 2009).
Morfologi kaki bengkok cendrung lebih pendek dengan telapak kaki menekuk
kedalam ,akibat terjadinya perbedaan derajat penulangan pada kaki yang
bengkok,pada kaki yang mengalami kelainan(fetus) terjadi klasifikasi berlebihan
dan ukuran masing-masing komponen skeleton juga lebih pendek (Anonimus, 2008).
Daun sombilo dapat mempengaruhi bentuk morfologi,berat bedan,dan panjang
suatu fetus jika diberikan selama periode organopgenesis (Anonimus,2009).
BAB III
Metode Praktikum
ALAT :
-
baki alumunium
-
benang wall/tali rafia
-
penggaris
-
pinset
BAHAN :
Foetus sapi atau kambing yang telah diawetkan
CARA KERJA :
-
foetus yang telah disediakan dikeluarkan dari dalam
stoples dan diletakkan di atas baki alumunium.
-
dilakukan
pengukuran dengan cara CC-R dan SC-R
-
pengukuran
CC-R dilakukan dengan cara mengukur panjang saluran tubuh foetus dimulai dari
pangkal ekor berbentuk kurva sampai forehead
-
pengukuran SC-R dilakukan dengan cara mengukur panjang
tubuh foetus mulai dari pangkal ekor berbentuk garis lurus sampai forehead.
Cara ini yang sering digunakan
-
catat hasil pengukuran
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari hasil
pengukuran foetus kambing
maka diperoleh hasil sebagai berikut
-
dengan
cara CC-R panjang foetus yang diperoleh adalah 27cm
-
dengan
cara SC-R panjang foetus yang diperoleh adalah 24,5 cm
Tabel Hasil Pengukuran
METODE
|
PANJANG KESELURUHAN
TUBUH
|
PANJANG
|
RATIO
|
PANJANG
|
RATIO
|
|||||
KEPALA
|
TUBUH
|
KEPALA
|
TUBUH
|
KAKI DEPAN
|
KAKI BELAKANG
|
KAKI DEPAN
|
KAKI BELAKANG
|
|||
CCR
|
27
|
10
|
17,5
|
1
|
3
|
13,5
|
15
|
5
|
6
|
|
SCR
|
24,5
|
7,5
|
17
|
1
|
4
|
10,5
|
12
|
1
|
1
|
Semakin bertambahnya usia kehamilan,
makin bertambah pula berat foetus. Peningkatan yang drastis terjadi pada masa
kehamilan 8-9 bulan. Pertumbuhan pada masa prenatal dipengaruhi oleh
faktor-faktor, yaitu : hereditas, ukuran, induk, nutrisi, lama kebuntingan, dan
jumlah anak per “litter.”
Posisi foetus dalam kornua uteri
juga dipengaruhi oleh komposisi antar sesama litter, perkembangan embrio dan
endometrium sebelum implantasi, ukuran plasenta, dan suhu udara luar. Ukuran
foetus secara genetik dipengaruhi oleh komponen gen itu sendiri, komponen gen
induk, dan komposisi intra uteri dengan foetus lain. Kontribusi genetik
material dalam variabilitas ukuran foetus jauh lebih besar daripada kontribusi
prenatal. Pada kenyataannya telah diperkirakan bahwa 50%-75% variabilitasnya
dalam berat lahir ditentukan oleh faktor-faktor maternal.
Dari hasil pengamatan didapatkan
panjang foetus 27 cm dengan tekhnik CC-R dan 24,5 cm dengan tekhnik SC-R. Panjang yang diperoleh
ini dapat menunjukkan berat dan umur dari foetus tersebut, sebagai berikut :
UMUR (BULAN)
|
PANJANG FOETUS (cm)
|
BERAT (g)
|
SIFAT FETAI/PLASENTA
|
1
|
0,8-1
|
0,3-0,5
|
Pucuk kepala dan kaki jelas,
plasenta belem bertaut
|
2
|
6-8
|
10-30
|
Pucuk teracak, skrotum kecil,
plasenta terpaut
|
3
|
13-17
|
200-400
|
Rambut pada vivir, dagu, dan
kelopak mata, skrotum pada jantan
|
4
|
27-32
|
1000-2000
|
Teracak, berkembang warna kuning,
ada legok bakal tanduk
|
5
|
30-45
|
3000-4000
|
Rambut pada alis, bibir, testes
dalam skrotum, puting susu
|
6
|
40-60
|
5000-10000
|
Rambut dibagian dalam telinga,
sekeliling legok tanduk, ujung ekor, dan moncong
|
7
|
55-25
|
8000-18000
|
Rambut pada meta tarsal, meta
carpal phalanx dan punggung, rambut panjang pada ekor
|
8
|
75-85
|
15000-25000
|
Rambut pendek, halus diseluruh
tubuh
|
9
|
20-100
|
20000-50000
|
Rambut panjang sempurna diseluruh
tubuh, gigi seri normal, foetus besar
|
BAB V
Kesimpulan
- foetus yang digunakan dalam
praktikum, jika dilihat dari panjangnya (disesuaikan dengan tabel), maka foetus kambing tersebut berumur 4 bulan dan beratnya 1-2 kg/1000-2000gram.
- kontribusi maternal dalam
variabilitas ukuran foetus jauh lebih besar daripada kontribusi paternal
- posisi foetus dalam cornua uteri dipengaruhi oleh perkembangan embrio dan endometrium sebelum implantasi, ukuran plasenta, dan suhu udara luar.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Moser. B. Toelihere, Drh, Msc,
Dr.(1985). Fisiologi Reproduksi Pada
Ternak.
Penerbit Angkasa :
Bandung.
Rahmi, Erdiansyah.(2007). EMBRIOLOGI.
DPA SKPD : Banda Aceh
Price,S.A,and L.M.Wilson.1984.Patofisiologi,EGC: Jakarta.
Santoso,H.B. (2006). Pengaruh Kafein terhadap Penampilan
Reproduksi dan
Perkembangan Skeleton Fetus.Jurnal
Biologi X
Zoha,M.S,A.H.Hussain & S.A
Choundhury. (1989). Antifertility Effect of
Andrographis Paniculata in Mice, Bangladesh Medical Recsearch Council
Bulletin 15.
Currin,J.F. (2005). Early Pregnancy Diagnosis. Virginia
State University.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar